TUGAS KE 5
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN
HARGA
Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di
negara berkembang, namun kecenderungan yang ada di negara maju mengadopsi
“akuntansi inflasi” untuk memperbaiki penyimpangan dari convensional
historical cost accounting yang memasukkan unsur perubahan harga dan
inflasi pada pendapatan dan asset.
A. Pengaruh Inflasi pada Perusahaan
Inflasi mempengaruhi posisi keuangan dan kinerja suatu
perusahaan, misalnya manajer dapat mengambil keputusan operasional yang tidak
efisien jika ia tidak memahami pegaruh inflasi. Dalam kaitan dengan posisi
keuangan, asset keuangan akan berkurang nilainya selama inflasi karena
berkurangnya daya beli. Oleh karena itu, diperkenalkan alternatif sistem
akuntansi inflasi, yaitu general purchasing power accounting dan current
value accounting.
B. Alternatif Pengukuran Akuntansi
1. General Purchasing Power (Akuntansi Daya Beli Umum)
General purchasing power accounting meliputi semua sistem yang
dirancang untuk menjaga real purchasing power dari modal pemilik
perusahaan dengan akuntansi untuk perubahan dalam tingkat harga. Filosofi utama
adalah melaporkan asset, liabilities, pendapatan, dan expense
dalam unit moneter dan daya beli yang sama. Menurut GPP bagian non keuangan
dalam laporan keuangan dinilai ulang untuk mencerminkan suatu kesamaan daya
beli atau common purchasing power umumnya pada akhir tanggal neraca.
Sedangkan untuk laporan keuangan asset dan liabilities yang berupa
aktiva lancar tidak disesuaikan karena biasanya stabil dalam periode daya beli
31 Desember, namun asset lain, pendapatan dan biaya harus disesuaikan.
2. Current Value Accounting (Akuntansi Arus Nilai Saat Ini)
CVA meliputi semua sistem untuk menghitung nilai sekarang
atau perubahan dalam harga khusus mencakup current cost accounting,
replacement accounting dan current exit price accounting / selling price
accounting. CVA berkaitan dengan naik turunnya nilai asset tertentu bukan
menurunnya daya beli sekarang, income tidak dipertimbangkan.
Ada dua pendekatan utama dalam CVA. Pertama, current cost
/ replacement cost (Biaya Pengganti) yang banyak digunakan dalam
asset nonmoneter yakni asset dinilai pada apa yang dikorbankan untuk
menggantikannya. Kedua, current exit price / selling price / net realiable
value (Biaya Penjualan) menilai asset pada tingkat harga penjualan
dikurangi biaya pelengkap penjualan. CVA berakibat dalam holding gains dan
kerugian saat asset nonkeuangan dinilai ulang dan lebih kompleks
pengelolaannya.
3. Current Value : GPP Accounting
GPP
dan CVA digabungkan dalam real value system.
C. IASB terhadap Akuntansi untuk Perubahan Harga dan Inflasi.
Hal pertama yang ditunjukan IASC, atau sekarang disebut IASB
mengenai akuntansi inflasi yang muncul pada tahun 1977 di IAS 6, yaitu Respon
Akuntansi pada Perubahan Harga. Pada poin tersebut, tidak ada standar
definitif baik itu di Amerika Serikat atau di Inggris, dan ada ketidakpastian
seperti bagaimana masalah akuntansi inflasi dapat diselesaikan di dua negara
tersebut.
Standar inflasi yang lebih definitif tidak muncul, hinggá
sampai pada tahun 1981 dengan keluarnya IAS 15, yaitu Refleksi
Informasi Dampak Perubahan Harga, yang menggantikan IAS 6. Pada saat itu,
FASB telah mengeluarkan SFAS 33 mengenai Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga.
Tipe-tipe utama informasi berikut ini merefleksikan
dampak-dampak perubahan harga yang direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS
15 sebagai berikut:
1)
Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian penyusutan properti, bangunan,
dan peralatan.
2)
Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah
penyesuaian dari harga pokok penjualan.
3)
Penyesuaian yang berkaitan dengan pos-pos keuangan, dampak peminjaman, atau
bunga kepemilikan ketika penyesuaian ini
telah dimasukkan ke dalam akun dalam menentukan pendapatan di bawah metode
akuntansi yang diadopsi.
4)
Dampak keseluruhan dari hasil atau pendapatan dari penyesuaian sebagaimana pada
pos-pos lainnya yang merefleksikan dampak perubahan harga yang dilaporkan di
bawah metode akuntansi yang diadopsi.
5)
Ketika metode biaya sekarang diadopsi, biaya sekarang untuk properti, bangunan,
dan perlatan serta persediaan.
6)
Metode yang diadopsi untuk menghitung informasi yang disebut dalam pos-pos
sebelumnya, termasuk sifat dari indeks yang digunakan.
Hal yang membuat IAS 15 penting ialah karena IAS 15
mengenali kebutuhan informasi untuk diungkapkan, mengenai dampak perubahan
harga dan inflasi, serta memberikan pedoman khusus yang dapat diikuti oleh
berbagai perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengungkapan. Fakta bahwa
adanya informasi pokok dari satu negara ke negara lainnya bisa berbeda, tentu
saja ini menjadi masalah, tetapi profesi akuntansi jelas tidak bisa disesuaikan
dengan solusi dunia.
D. Perkembangan
Sistem Akuntansi untuk Inflasi di Inggris, Amerika Serikat dan Benua Eropa
1. Inggris
Profesi akuntansi memperkenalkan SSAP
16 (Statement of Standard Accounting Practice – 16), mengenai “Akuntansi
Biaya Sekarang” pada tahun 1980, dimana kebutuhan laporan keuangan akuntansi
biaya sekarang baik itu sebagai laporan tambahan maupun sebagai laporan utama.
Dengan ketentuan bahwa laporan biaya historis juga harus bisa disediakan.
Walaupun begitu, SSAP 16 secara resmi ditarik pada tahun 1988 mengikuti
penolakan tingkat inflasi dan kecaman dari bisnis. Pada saat yang sama, banyak
perusahaan mengevaluasi kembali secara periodik terhadap tanah dan bangunan
mereka pada nilai pasar (memperkirakan keluaran atau harga jual).
2. Amerika Serikat
Regulasinya pertama kali diperkenalkan
dengan sah yang ditentukan oleh SEC tahun 1976 (Rilis Seri Akuntansi 1990)
untuk mengungkap penggantian informasi biaya yang berkaitan dengan penyusutan,
harga pokok penjualan, aktiva tetap, dan persediaan. Selanjutnya, tahun 1979, FASB
mengeluarkan SFAS No 33 (Statement of Financial Accounting Standard – 33)
yang berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”.
3. Benua Eropa
Ada lebih sedikit antusiasme untuk pengenalan sistem
akuntansi untuk inflasi, meskipun telah ada rekomendasi resmi pada subjeknya,
misalnya, di Perancis dan Jerman. Di Perancis pada akhir tahun 1970 ketika
evaluasi kembali dilakukan dengan menggunakan indeks pemerintah dibutuhkan
untuk semua aktiva jangka panjang dan aktiva tetap. Evaluasi kembali ini tidak
memiliki dampak pada pendapatan kena pajak, seperti pada penyusutan tambahan.
Di Swedia, tidak ada kebutuhan–kebutuhan akan akuntansi inflasi, tetapi
beberapa pengungkapan sukarela khusus telah dibuat.
E. Perkembangan Sistem Akuntansi di Amerika Selatan
Di Brazil, akuntansi untuk inflasi digunakan pada
awal tahun 1950, tetapi hukum perusahaan yang baru tahun 1976 melakukan
penyesuaian, yaitu perusahaan menyajikan ulang akun – akun aktiva tetap dan
ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh
pemerintah untuk mengukur devaluasi mata uang lokal.
Di Argentina, sistem akuntansi untuk inflasi
diperkenalkan terutama lewat prakarsa dan keterlibatan profesi akuntansi. Tahun
1972, sebuah pernyataan dikeluarkan yang menganjurkan publikasi laporan
keuangan GPP tambahan.
F. Current Value Accounting (Akuntansi Nilai Sekarang) di
Belanda
Di Belanda, orang-orang telah menyadari adanya akuntansi
nilai sekarang (current value accounting) sejak lama. Pendidikan yang
ekstensif bagi para akuntan dalam ekonomi bisnis menghasilkan filosofi
akuntansi yang difokuskan dengan nilai dan biaya sekarang dan dengan prinsip
dan praktek ekonomi bisnis. Walaupun disana tidak diperlukan persyaratan untuk
menggunakan akuntansi nilai sekarang (current value accounting), sebagai
informasi utama atau tambahan, namum terdapat beberapa faktor pendukung untuk
menggunakannya.
Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda walaupun
tidak ada persyaratan untuk biaya sekarang atau akuntansi GPP yaitu :
- Melibatkan
teori Professor Theodore Limperg, yang sering disebut sebagai Bapak teori
nilai ganti karena dari hasil kerja rintisannya di Belanda tahun 1920 dan
1930. Beliau memfokuskan diri pada hubungan yang kuat antara ekonomi dan
akuntansi dan percaya bahwa pendapatan tidak bisa dicari tanpa memelihara
sumber pendapatan bisnis dari kelangsungan bisnis atau sudut
berkelanjutan. Oleh karenanya, pendapatan merupakan fungsi
penghasilan dan nilai penggantian daripada biaya historis. Dengan
tambahan, Limperg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang akan
digunakan oleh semua manajemen pembuat keputusan sebagai pemegang saham.
- Belanda belajar dari pengalaman pada perusahaan
multinasional besar yaitu Philips, yang merupakan pelopor laporan keuangan
nilai sekarang. Faktanya, Philips pertama kali menggunakan pendekatan ini
tahun 1936 untuk tujuan akuntansi biaya internal dan memperkenalkannya
tahun 1952 ke dalam laporan utama untuk tujuan pelaporan keuangan. Namun
pada tahun 1992, perusahaan memutuskan untuk kembali pada akuntansi biaya
historis dan akan memperbaiki komunikasi para pemegang saham, dengan
sederhana sistem akuntansi dan prosedur-prosedurnya dipergunakan, dan
lebih dekat dengan praktek akuntansi internasional.
Meskipun begitu, Philips
adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek dalam nilai
akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips menggunakan
nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk merefleksikan
tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman
daripada modal ekuitas. Di bawah sistem akuntansi nilai sekarangnya, baik itu
neraca saldo dan laporan laba rugi disesuaikan dalam kondisi tertentu nilai
bisnis yang lebih rendah (atau nilai yang dapat dicapai) diambil sebagai nilai
sekarang. Untuk persediaannya, nilai standar ditentukan pada awal tahun. Untuk
perubahan harga, indeksnya dikembangkan oleh bagian pembelian untuk grup aktiva
yang homogen dan diterapkan pada biaya standar untuk menghasilkan nilai
sekarang. Indeks-indeksnya disiapkan per tiga bulan atau dua bulan dalam
situasi dimana inflasinya lebih ekstrim.
Nilai-nilai sekarang ditentukan oleh departemen
pembelian untuk aktiva tetap oleh departemen permesinan untuk spesifikasi
desain bagian peralatan khusus, dan oleh desain bangunan dan gedung departemen
permesinan untuk bangunan.Pada kasus persediaan, indeks biasanya digunakan untuk
memperbaharui nilai sekarang dari kelompok aktiva sejenis. Penambahan (atau
pengurangan) dalam nilai persediaan dan aktiva tetap untuk perubahan harga
tertentu dikredit (didebit) ke akun surplus revaluasi pada neraca dibandingkan
ke laporan laba rugi. Akibat perubahan nilai sekarang ini ditunjukkan dalam
laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan yang lebih tinggi atau lebih
rendah (sebagai hasil penambahan atau pengurangan dalam harga persediaan) dan
biaya depresiasi yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Seperti yang ditunjukan Brink (1992), Philips
cenderung untuk beberapa tahun menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam
sebuah cara yang jauh dari konservatif dan desain untuk mempertinggi
keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan proses penyesuian
dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus
kontroversial cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada
mata uang asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.
G. Masalah dan
Prospek
Eksistensi
level yang signifikan dari inflasi dan perubahan harga di banyak negara
mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan sistem akuntansi inflasi yang mungkin tetap
akan menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan.
Walaupun akuntansi General
Purchasing Power (daya beli umum) telah digunakan di beberapa negara
Amerika Latin yang berinflasi tinggi, tidak ada contoh standar akuntansi biaya
sekarang atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat di tingkat nasional yang
selamat dari akuntansi inflasi pada pertengahan 1989. Meskipun begitu, beberapa
perusahaan Eropa membuat pengungkapan nilai sekarang secara sukarela.
Kontroversi, hal ini masih mengelilingi
banyak aspek akuntansi biaya sekarang, khususnya dengan perubahan perlengkapan
dan pemeliharaan pemerolehan dan kerugian pos-pos moneter. Masalah lainnya
termasuk penggunaan indeks, khususnya tambahan luar negeri, dan verifikasi
biaya sekarang perusahaan industri yang mengalami perubahan teknologi dengan
cepat.
Memberikan kepentingan baru dalam Current
Value Accounting atau wajar, diharapkan akan ada beberapa percobaan lebih
lanjut pada variasi jenis sistem akuntansi perubahan harga. Dan juga ada
penilaian pertumbuhan dari lingkungan dimana pendekatan alternatif mungkin atau
tidak mungkin dapat dilakukan dalam pengukuran laba dan aktiva. Kegunaan output
atau harga yang menjual dalam konteks perubahan harga, khususnya dengan nilai
atau properti dan investasi, juga bisa dinilai dengan lebih baik. Dan ada juga
kesempatan-kesempatan menggunakan sumber informasi yang relevan seperti pada
arus kas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar