Kamis, 01 Januari 2015

contoh kasus koperasi

contoh kasus masalah koperasi


Seperti yang kita ketahui, bahwa koperasi bukanlah badan usaha yang berupa kumpulan modal. Koperasi adalah badan usaha yang unik karena dimiliki oleh banyak individu. Koperasi merupakan kumpulan dari individu-individu yang memiliki kesamaan visi, misi, dan didasari oleh jiwa kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam operasinya, kebijakan-kebijakan yang diambil dalam koperasi dilakukan secara demokratis demi kepentingan untuk mencapai tujuan dan keinginan bersama.
Namun pada kenyataannya koperasi tidak berjalan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan.
Seperti contoh Kasus dugaan penyimpangan dana bantuan koperasi Pertanian terpadu Tjot Tgk Nie di Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara senilai Rp 1 miliar telah dilaporkan anggota koperasi ke Polres Lhokseumawe Juni 2010. Namun, hingga kini masih dalam proses penyilidikan. Karena itu LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) mendesak polisi segera mengusut kasus itu.

“Kalau kesulitan mengungkap kasus itu, penyidik harus disampaikan kepada publik agar masyarakat tak curiga terhadap polisi,” kata Koordinator MaTA, Alfian, kemarin. Menurutnya, warga juga perlu mengawal agar kasus ini tak mengendap di polisi.

Dikatakan, pinjaman yang dicantumkan dalam bukti pertanggungjawaban berbeda untuk masing-masing anggota, yakni dari Rp 3 sampai Rp 16 juta. Selain itu, pembelian mobil koperasi juga tanpa musyawarah, sehingga pengurus tak tahu masalah itu. “Berdasarkan investigasi kami, pengelolaan dana koperasi tersebut terjadi penyimpangan,” terangnya.
Solusi:
Perlunnya sikap transparansi dalam laporan keuangan dan juga harus memiliki sangsi yang tegas dari aparat yang berwajib atau pun dari instansi yang terkait agar para koprutor itu tidak akan berani melakukan perbuatan yang akan merugikan semua pihak.dan juga koperasi harus lebih selektif dalam mengambil anggotanya agar terciptanya koperasi yang aman dan sehat.
Sumber:

Minggu, 05 Oktober 2014

Tugas Softskil 1


NAMA     : AGIS TRI RAHAYU
NPM       : 20210279
KELAS   : 2EB24 
TUGAS SOFTSKIL
SISTEM PEREKONOMIAN
Pengertian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan padangan,  pola dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Selain itu ada beberapa pendapat mengenai pengertian system perekonomian, yaitu :
1.      Gilarso ( 1992:486 ), sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
2.      Menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
· Sarana pendorong untuk melakukan produksi
· Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
· Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.

Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.



Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
 Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi-pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.


MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
1.      Sistem Kapitalis
Sistem kapitalis merupakan satu sistem ekonomi yang wujud sejak kurun ke-19. Di antara ciri-ciri terpenting sistem ini ialah ia mengamalkan dasar pasaran bebas dan pemilikan harta individu. Dalam sistem ini,  individu bebas menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa banyak campur tangan daripada kerajaan / negara. Kerajaan / negara tidak mengawal sumber dan tidak juga menetapkan upah dan harga. Amerika Serikat adalah di antara contoh negara yang menganut sistem ini.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :
· Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
· Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
· Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
· Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
· Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
· Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
· Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
·  Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
· Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
· Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :
· Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
· Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
1.      Sistem Ekonomi Sosialis
Suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat seperti keperluan utama yaitu listrik, air, telekomunikasi, tenaga, industri-industri berat dan sumber-sumber pertanian. Pihak swasta hanya mengendalikan dan memiliki perniagaan-perniagaan kecil dan tidak penting. Dengan itu, kerajaan / negara menguasai pasaran dan menjadi peserta utama yang menetapkan upah harga dalam pasaran. Negara-negara yang mengamalkan sistem ini adalah negara-negara Eropa Timur, Myanmar, Laos dan beberapa negara di Afrika.
Ciri-ciri Sistem ekonomi sosialis :
· Lebih mengutamakan kebersamaan
· Peran pemerintah aktif
· Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Kelebihan sistem ekonomi Sosialis :
· Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
· Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
· Produksi dikelola oleh Negara


Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :
· Sulit melakukan transaksi
· Membatasi kebebasan
· Mengabaikan pendidikan moral
1.      Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak menitikberatkan kepada pemilikan harta pribadi dan mengetepikan langsung dasar pasaran bebas. Segala pemindahan dan penagihan sumber daya semuanya adalah diatur oleh kerajaan / negara. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan secara langsung menguasai sumber-sumber negara. Sebaliknya sumber-sumber negara ditagihkan kepada rakyat mengikut kehendak kerajaan / negara. Sistem ini telah dianut oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China, Cuba dan sebagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah negara asta kehendak rakyatnya sendiri.
1.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan satu sistem ekonomi hasil daripada campuran diantara sistem kapitalis dan sistem sosialis. Melalui sistem ini, kerajaan dan swasta bekerjasama untuk membentuk satu pasaran yang lebih adil. Dasar-dasar kerajaan / negara diubah secara menyeluruh dan menggbungkan semua pihak termasuk pihak swasta. Kerajaan / negara sebagai penguasa meski bagaimanapun boleh campur tangan dalam pasaran serta urusan ekonomi dan keuangan sesuai keadaan .Hak milik kerajaan / Negara  dan swasta akan dikelola untuk kebaikan rakyat. Walaupun kerajaan / Negara  menjadi pemilik kepada badan-badan utiliti tertentu namun pihak swasta juga dibenarkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan perniagaan yang besar serta menjadi pemilik kepada industri-industri gergasi yang penting di negara ini bahkan berbagai-bagai insentif diberikan untuk menggerakkan kegiatan sektor swasta. Malaysia adalah di antara negara yang menganut sistem ekonomi campuran.
1.      Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam merupakan satu kewajipan yang penting di dalam Islam. Tuntutan terhadap ekonomi di dalam Islam adalah penting kerana Islam satu cara hidup yang menyatupadukan kehendak-kehendak kebendaan dan rohaniah manusia.
Asas-asas ekonomi Islam terkandung di dalam Al-Quran dan juga sunah Rasulullah s.a.w. Daripada sumber-sumber ini, ulamak-ulamak dan ahli-ahli ekonomi Islam telah mengupas beberapa prinsip sistem ekonomi Islam.
Prinsip – prinsip utama yang dirumuskan dalam ekonomi Islam :
1.      Konsep Pemilik dan kekhalifahan
2.      Integrasi Antara Nilai-Nilai Akhlak Dan Kegiatan Ekonomi
3.      Sikap Positif  Terhadap Aktivitas Dan Pembangunan Ekonomi
4.      Tagihan kekayaan semula .
5.      Pembagian untung dan rugi .
1.      Sistem Ekonomi Tradisional :
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
· Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
· Hanya sedikit menggunakan modal
· Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
· Belum mengenal pembagian kerja
· Masih terikat tradisi
· Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran


Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :
· Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
· Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
· Tidak individualistis.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :
· Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
· Mutu barang hasil produksi masih rendah.

1.      Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
· Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
· Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
· Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
· Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
· Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
· Persaingan dilakukan secara bebas
· Peranan modal sangat vital



Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
· Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
· Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
· Munculnya persaingan untuk maju
· Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
· Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
· Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
· Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
· Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
· Sering terjadi gejolak dalam perekonomian

1.      Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah :
·  Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
·  Hak milik perorangan tidak diakui
· Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
·  Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
·  Kelebihan Sistem Ekonomi Komando :
· Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
· Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
· Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
· Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
· Jarang terjadi krisis ekonomi

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando :
· Mematikan inisiatif individu untuk maju
· Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
· Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
1.      Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
· Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
· Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
· Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
· Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
· Kebaikan sistem ekonomi campuran
· Kebebasan berusaha
· Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
· Lebih mementingkan umum dari pada pribadi

 Kelemahan sistem ekonomi campuran :
· Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
· Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan


Sumber:
http://blingjamong.wordpress.com/2014/02/06/sistem-perekonomian/